Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

10 Mitos Gunung Sindoro, Mulai Dari Pasar Gaib di Lapangan Datar Sampai Kabut Hitam

10 Mitos Gunung Sindoro, Mulai Dari Pasar Gaib di Lapangan Datar Sampai Kabut Hitam

Gunung Sindoro adalah salah satu gunung eksotis di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Kita bisa melihat eksotisnya Gunung Sindoro dari dataran rendah saat melakukan perjalanan dari Temanggung menuju Wonosobo.

Di jalur ini berada di tengah-tengah dua gunung. Yakni Gunung Sindoro dan Sumbing. Masyarakat mempercayai jika Gunung Sindoro merupakan saudara kandung dari Gunung Sumbing,

Seperti halnya dengan gunung-gunung lainnya di Indonesia, pasti ada semacam mitos yang menjadi kepercayaan masyarakat. Termasuk di Gunung Sindoro ini.

Berikut 10 Mitos Gunung Sindoro yang dirangkum Media Purwodadi dari beberapa sumber.

1. Sejarah Nama Gunung Sindoro

Dari beberapa sumber, Media Purwodadi menemukan bahwa penamaan Gunung Sindoro ini berdasarkan sejarah jaman dulu yang dipercaya masyarakat setempat.

Diceritakan pada jaman dulu ada sebauh keluarga  yang memiliki anak kembar dengan sifat yang sangat bertentangan di antara keduanya.

Salah satu anaknya sering nakal dan kerap dipukul hingga akhirnya anaknya terkena bibir sumbing. Maka dinamakan sebagai nama gunung Sumbing. Sedangkan, satu anaknya yang lain dinamakan Sindoro yang berarti arif dan bijaksana.

2. Kabut Hitam Buat Pendaki Kerap Tersesat

Gunung Sindoro biasanya berkabut putih di bagian menuju puncak. Kabut ini memang terlihat melengkapi keindahan Gunung Sindoro tersebut.

Namun, masyarakat juga mengenal kabut hitam yang sesekali terjadi di Gunung Sindoro kerap membuat pendaki tersesat saat hendak mencapai puncak gunung tersebut.

Masyarakat menamai kabut hitam ini dengan sebutan Pedhut atau dalam bahasa Jawa maknyanya gelap.

3. Jin Baik dan Benci Maksiat

Di Gunung Sindoro ini masyarakat percaya adanya jin baik dan seorang bidadari yang menjaga kawasan mereka.

Bahkan jin ini sangat patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membenci pendaki yang berani melakukan perbuatan maksiat di area Gunung Sindoro.

4. Penampakan Ribuan Ular dan Ular Besar

Masyarakat setempat percaya bahwa ada penampakan ribuan ular. Ribuan ular ini dipercaya datang dari sebuah gua yang dekat dengan sungai di Gunung Sindoro tersebut.

Selain ribuan ular, penampakan ular besar juga dipercaya masyarakat yang merupakan jelmaan dari sebuah batu besar dengan ukiran mirip sisik ular.

5. Wangi Bunga Edelweiss

Bunga edelweiss merupakan bunga khas yang ditanam di area pegunungan. Di Gunung Sindoro ini, wangi bunga edelweiss dipercaya masyarakat bisa bertahan hingga tiga tahun lamanya.

6. BerMaksiat Dipercaya Akan Meletus

Bagi para pendaki perlu diingat agar tidak melakukan perbuatan maksiat selama berada di Gunung Sindoro sebab masyarakat percaya bahwa adanya perbuatan maksiat akan membuat gunung ini meletus.

7. Jangan Melamun

Para pendaki juga diminta agar jangan melamun karena dipercaya akan memberikan kesempatan bagi makhluk halus untuk masuk ke dalam tubuh dan memberikan dimensi kehidupan yang lain.

8. Pasar Gaib di Lapangan Datar

Lapangan datar merupakan sebuah tempat para pendaki menginap sebelum menuju ke puncak.

Dari penuturan banyak pendaki, mereka pernah melihat adanya keramaian pasar tradisional seperti di sebuah alun alun.

9. Simbol Feminitas

Gunung Sindoro dilambangkan sebagai simbol feminitas atau dingin. Seperti Yin dan Yang, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing adalah pusat energi di Jawa Tengah.

Jika di Gunung Sumbing disimbolkan sebagai simbol maskulinitas atau panas. Maka Gunung Sindoro ini dilambangkan sebagai energi feminimitas.

10. Sinar Matahari Terbelah

Jika sampai di Puncak Gunung Sindoro ini pada saat matahari terbit, maka akan terlihat adanya sinar matahari yang terbelah.

Hal ini terlihat karena ketinggian Gunung Sindoro dan memberikan kesan yang sangat menawan.

Itulah 10 mitos tentang Gunung Sindoro yang bisa menjadi referensi kamu saat hendak merencanakan pendakian ke gunung tersebut.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *