Kalau melihat para peziarah turun dari Gunung Lawu, tidak perlu ditanya aneh-aneh yang bro. Biasanya, ada hal-hal terkait dengan klenik setempat yang mereka kerjakan.
Tidak heran jika Gunung Lawu termasuk deretan pegunungan di Indonesia yang mempunyai predikat ‘seram dan penuh misteri’. Namun, terlepas dari hal itu semua, Gunung Lawu adalah salah satu gunung di Pulau Jawa yang mempunyai keindahan alam yang luar biasa.
Sebagai gunung berapi yang telah lama beristirahat, Gunung Lawu merupakan salah satu gunung favorit para pendaki dan petualang, lho. Terkait dengan ketinggiannya yang mencapai 3.265 mdpl, jalur pendakiannya seakan tidak pernah sepi pengunjung.
Berlokasi di Karanganyar, Kabupaten Magetan dan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, cerita misteri Gunung Lawu adalah konsumsi beberapa pendaki yang keberanian serta nyalinya sudah tidak diragukan lagi.
Misteri Gunung Lawu, Mereka yang Tak Kasat Mata
Senang Dengan Kehadiran Para Pendaki
Masuk ke dalam daftar Seven Summits of Java – Gunung Lawu, diakui atau tidak, termasuk ke dalam gunung paling angker di Indonesia. Keterkaitannya dengan sejarah Pulau Jawa dan Kerajaan Majapahit, merupakan salah satu alasan mengapa predikat ini bisa terus tetap menempel di gunung ini.
Gunung Lawu mempunyai tiga puncak utama: Puncak Harga Dalem, Puncak Harga Dumiling, dan Puncak Harga Dumilah. Mengerikannya, masing-masing puncak tersebut mempunyai misteri dan keangkerannya yang bisa membuat para pendaki berpikir dua kali untuk mendaki gunung ini.
Oleh karena itu, setiap basecamp pendakiannya, baik yang berada di Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu – para pemandu atau pihak pengelola terkait, akan memberikan pengarahan tentang peraturan pendakian Gunung Lawu.
Peraturan tersebut tentu ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang jelas, mereka tetap akan mengarahkan lo untuk tidak ‘sembrono’ dan sombong terhadap jalur pendakiannya. Tidak berkata kasar, tidak menantang mereka yang tidak kasat mata, dan tidak jahil terhadap alam yang ada di sana.
Jika peraturan tersebut dilanggar, pihak pengelola bahkan tidak ingin ikut-ikutan terhadap resiko yang akan diterima bagi para pelanggar. Oleh karena itu, Gunung Lawu sendiri merupakan salah satu gunung yang penuh dengan aturan seperti ini.
Tapi, seperti yang sudah dijelaskan di atas, terlepas dari semua hal klenik, penuh misteri dan angker tersebut, ingatlah kalau Gunung Lawu mempunyai keindahan alam yang luar biasa termasuk pemandangan super indah dari atas puncaknya.
Bicara soal pendakian Gunung Lawu, gunung ini mempunyai dua jalur pendakian yang sudah populer di kalangan para pendaki dan petualang, lho. Dua jalur pendakian tersebut adalah via Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu.
Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang
Basecamp Cemoro Kandang adalah gerbang Gunung Lawu yang bisa lo lewati untuk menuju puncak gunung tersebut. Di sini, lo juga masih bisa menambah logistik makanan atau minuman. Selain itu, jika butuh MCK serta mushola atau aula tempat mengadakan acara, Cemoro Kandang menyediakan itu semua.
Mulai pendakian, dari Cemoro Kandang, lo akan menuju ke Pos 1. Jalurnya masih landai dan mudah untuk dilalui. Sesudah sampai di Pos 1, jika masih ada tenaga, sila lanjut ke Pos 2. Di jalur pendakian ini, kecuraman akan bertambah dan beberapa trek tanah lengkap dengan bebatuannya akan lo lewati.
Dari Pos 2, lo bisa juga melihat Kawah Candradimuka, lho. Kawah yang terkenal lewat cerita pahlawan jawa yaitu Gatot Kaca ini tidak berhenti untuk menyemburkan asap dan bau belerang. Oleh karena itu, jalan terus, bro!
Sebelum sampai Pos 3, lo akan melewati sebuah sungai kecil, tebing batu yang sempit, dan lereng puncak Cokro Suryo. Jika saat musim kemarau, jalur ini kering dan tidak begitu berbahaya, namun – jika musim hujan, siap-siap harus ekstra berhati-hati bro.
Sampai di Pos 3 dan menuju Pos 4 – lo akan mendapati sumber air yang bernama Sendang Panguripan. Sumber air ini mirip dengan sumur, dan masih dikeramatkan oleh penduduk setempat. Oleh karena itu, tidak usah heran dengan sesaji dan bunga-bunga yang ada di sana.
Mulai terjal ke Pos 5 – namun kesulitan di jalur pendakian ini akan terbayar lunas jika lo sudah masuk ke jalur bebatuan, padang rumput dan padang Bunga Edelweiss. Edelweiss adalah salah satu legenda yang sampai sekarang ceritanya tidak luntur oleh zaman.
Lanjut menuju Puncak, setelah Pos 5 terlewati, lo akan melihat beberapa puncak yang bisa langsung lo daki, nih. Sebut saja seperti Puncak Hargo Dumilah, Harga Puruso, dan Hargo Tulling. Di atas puncak inilah mungkin lo bisa mendirikan tenda untuk beristirahat sejenak.
Lain Jalur, Lain Cerita – Berikut Pendakian
Gunung Lawu via Cemoro Sewu
Jangan kaget kalau dari Cemoro Sewu, basecamp pendakian Gunung Lawu, lo akan melihat kera-kera dengan ekor berwarna putih. Tenang, bukan kera jadi-jadian, kok. Kera tersebut akan menemani perjalanan lo sampai ke Pos 1.
Dari Pos 1 menuju Pos 2 – trek akan mulai berbatu dan menanjak. Di sini, lo akan melewati spot pendakian yang cukup instagrammable, yaitu deretan hutan pinus dan pohon lamtoro. Jika di sini saja lo sudah lelah, sila buka tenda atau beristirahat di shelter yang sudah disediakan pengelola.
Semakin menanjak, dari Pos 2 ke Pos 3 ini adalah ujian pertama untuk soal stamina. Jika sudah sampai Pos 3, jangan kaget jug ajika melihat berbagai sesaji dan bunga-bungaan ditaruh di sana. Mereka, para penduduk setempat percaya kalau tempat itu dikeramatkan. Jadi, biasa saja, bro!
Dari Pos 3 ke Pos 4 adalah ‘nerakanya’ pendaki Gunung Lawu. Di jalur pendakian ini, stamina lo benar-benar akan dikuras. Jalur pendakiannya yang sudah lebih dari 45 derajat, tentu akan menyusahkan perjalanan lo. Tapi, siapa takut, mari jalan terus!
Kemudian, dari Pos 4 ke Pos 5, jalur pendakian di sini perlahan melandai. Biasanya, para pendaki kawakan langsung menuju ke Sendang Drajat, semacam camping ground dekat dengan Warung Mbok Yem. Di sana, lo bahkan bisa menginap di warung-warung yang sudah disediakan jika tidak ingin mendirikan tenda.
Nah, dari Pos 5, lo bisa langsung menuju puncak Gunung Lawu.
Bro, ingat ya, pendakian bukan ajang untuk merasa jadi jagoan, namun lebih ke pengenalan diri, siapa diri lo sebenarnya.
Jika sudah sampai puncak, sila nikmati Indonesia yang begitu luas, dan tentu – lo hanya sebagian kecil dari nusantara ini, so, stay humble.
Buat lo yang ingin mampir ke beberapa spot petualangan lainnya di dalam Gunung Lawu dan sekitarnya, sila main ke Air Terjun Pundak Kiwo, Watu Ongko, Pasir Emas, Candi Cetho, Air Terjun Grojogan Sewu dan Air Terjun Parang Ijo.
Link Terkait :