Vanja Bukilic merendah saat terus-terusan dipuji berkat pengorbanannya mengubah posisi dari opposite menjadi outside hitter Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada Liga Voli Korea 2024-2025.

Kerja keras Bukilic sejak menjadi keluarga Red Sparks dalam mengarungi Liga Voli Korea musim ini benar-benar berimbas besar.

Duetnya dengan Megawati Hangestri sukses menjadi kunci utama serangan Red Spark yang bombardir.

Mereka berdua kompak meramaikan empat besar daftar top skor Liga Voli Korea, menunjukkan betapa signifikannya serangan mereka dalam membantu skuad berjuluk Red Force.

Termasuk ketika peran Bukilic dan Mega yang krusial saat membawa tim asuhan Ko Hee-jin itu bangkit hingga mengganas di putaran tiga.

Red Sparks tak terkalahkan sepanjang putaran tiga dan telah mengemas 8 kemenangan beruntun.

Selain Mega yang sukses jadi MVP putaran tiga, peran Bukilic yang juga tak kalah penting jadi sorotan.

Apalagi karena dia sejatinya merupakan pemain berposisi opposite hitter.

Posisi tumpang tindih dengan Mega tentu tak bisa dihindari selain dengan mengubahnya sebagai outside hitter.

Padahal jelas, pevoli asal Serbia itu tidak punya pengalaman sebagai outside hitter. Apalagi tugasnya juga akan jadi penerima (receiver).

Namun ternyata, ada beberapa pertimbangan yang membuat Ko Hee-jin akhirnya lebih memilih Bukilic yang diubah posisinya.

Yang paling utama adalah memaksimalkan kekuatan ofensif dia dari sisi outside hitter.

Sebagai pelatih, Ko Hee-jin tampak melihat potensi besar Bukilic jika diarahkan di posisi tersebut.

Selain itu, pemain berpostur 198 cm itu ternyata juga sudah melakukan latihan dasar receive cukup lama sejak berusia 17 tahun. Dalam persiapannya ke Liga. Voli Korea musim ini, Bukilic juga giat berlatih untuk posisi tersebut.

Siapa sangka, kerja kerasnya benar-benar membuahkan hasil, pilihan Ko Hee-jin pun tak salah.

Bukilic justru menggila sebagai outside hitter. Dia berhasil mengumpulkan 397 poin dengan tingkat keberhasilan serangan 42,24 persen.

Yang paling mengejutkan, efisiensi penerimaannya juga cukup bersaing dengan para outside hitter lainnya, dia berhasil mencapai 34,48 persen.

Rekan-rekan setim Red Sparks hingga Ko Hee-jin pun sangat mengapresiasi kerja keras Bukilic, mereka melempar pujian atas dedikasi sang pemain yang totalitas.

“Saya pikir dia jenius. Dia sangat bagus,” kata Pyo Seung-ju dikutip Bolasport dari Mydaily.

“Sudah lama sejak saya berpengalaman dengan receive, ketika saya melihat dia melakukannya, saya berpikir, ‘Dia juga bisa melakukan itu’,” ujar Pyo.

Sementara itu, pelatih Ko Hee-jin juga memuji kualitas receive Bukilic.

“Penerimaan Bukiric sempurna. Dia dengan nyaman menerima bola yang datang ke arahnya,” tandasnya.

Bukilic sendiri yang mendengar banyak rekan dan pelatih memuji perannya melakukan tugas di posisi baru, lebih memilih membumi.

Dia juga memastikan bahwa semuanya ingin dia lakukan senatural mungkin tanpa harus overact.

“Saya mencoba untuk tidak membuatnya terlalu sempurna,” kata Bukilic.

“Karena jika terlalu berlebihan, itu malah bisa menjadi bumerang. Saya hanya berpikir untuk memberikannya kepada setter,” ujar dia.